- REMEMBER-

"Broken home doesn’t mean broken child"
"Broken home, will not ruin your life"

Sabtu, 29 Oktober 2011

anak broken home bandel dan anak broken home baik-baik

Broken home adalah sebuah kondisi dimana sebuah keluarga bisa dikatakan “rusak”. Bisa karena perceraian orang tua, istri/suami yang selingkuh, salah satu anggota keluarga tidak bisa menjalankan peran nya (seperti suami pengangguran), atau bisa juga akibat kematian salah satu anggota keluarga. Banyak sekali keadaan yang bisa mewakili kondisi broken home dalam sebuah keluarga.
Lalu, siapa yang menjadi “korban” dari kondisi broken home ini? Siapa lagi kalau bukan sang anak.
Pernahkah anda bertemu dengan orang yang berasal dari keluarga broken home? Bagaimana kepribadian orang itu? Apakah ia seorang anak nakal? Pemurung? Atau atau justru ia orang yang periang, aktif, dan selalu mendapat rangking teratas di kelasnya?
Seorang anak yang berasal dari keluarga broken home sangat mudah untuk terpengaruh hal-hal dari luar. Hal ini diakibatkan karena sang anak tidak mendapat kepuasan dari kondisi keluarganya sehingga seperti kecenderungan manusia pada umumnya, sang anak akan mencari pelarian/pelampiasan. Tapi tunggu dulu, jangan terlalu cepat memberikan penilaian bahwa semua anak broken home akan selelu mencari pelarian negatif atas ketidakpuasan mereka. anak yang mencari pelampiasan negatif seperti itu (untuk selanjutnya akan kita pakai istilah “anak broken home bandel”) biasanya adalah anak yang tidak dapat memanage emosi mereka, kurang pandai menata perasaan mereka sehingga cenderung menunjukkan sikap “menyalahkan” atas kondisi yang menimpa mereka. mereka suka mencari pelarian seperti minuman keras, narkoba, atau bahkan yang lebih buruk lagi : penyimpangan seksual. Mungkin mereka ketika ditanya, “mengapa kamu berperilaku buruk sekali?”, mereka akan menjawab, ”itu karena aku berasal dari keluarga broken home. Aku berasal dari keluarga yang rusak, tidak harmonis. Tidakkah kamu memahami perasaan anak-anak sepertiku?! Ini semua SALAH keluargaku sehingga aku menjadi seperti ini!!!”.
Perhatikan kalimat yang saya bold diatas. Itu adalah kalimat yang biasanya diutarakan oleh anak-anak broken home yang ‘bandel’ untuk mencari-cari pembenaran/pembelaan atas keadaan mereka.
Tetapi pernahkah anda bertemu juga dengan anak yang selalu optimis, ceria, memancarkan aura positif dimanapun dia berada, meskipun ia juga berlatar belakang dari keluarga broken home?
Anak seperti ini jumlahnya lebih sedikit dari anak broken home ‘bandel’ seperti diatas. Anak-anak seperti ini mampu mngelola perasaan mereka, mampu memanage emosi mereka, dan memiliki tingkat kedewasaan diatas anak-anak broken home ’bandel’.
Anak-anak seperti ini berpikir bahwa keadaan keluarga mereka yang rusak tidak harus menjadi alasan mereka untuk rusak juga. Mereka tidak akan membiarkan keadaan merubah mereka, namun mereka berpikir justru merekalah yang akan memenangkan (merubah) keadaan.
***
Hmmmmm, di dunia ini, jumlah orang-orang yang kuat memang jauh lebih sedikit dari pada orang-orang lemah.
Anak broken home ‘bandel’ di mata saya hanyalah anak-anak yang lemah yang hanya bisa membiarkan emosi-emosi negatif yang ada pada diri mereka mempengaruhi mereka. mereka hanya anak yang hanya bisa menyerah pada keadaan, dan menyalahkan keadaan atas situasi yang menimpa mereka hanya untuk mencari pembenaran atau pun pembelaan agar mereka tidak dicap sebagai anak yang patut disalahkan. Anak-anak seperti ini perlu bimbingan yang serius untuk mengembalikan mereka ke jalan yang benar.
Sementara anak broken home yang tidak terpengaruh hal negatif adalah anak yang kuat dimata saya. Saya mengerti mereka merasakan keadaan yang sangat sulit dalam hidup mereka. tapi mereka tetap berusaha tegar. Mungkin mereka akan berkali-kali terjatuh, tapi mereka akan terus berusaha untuk bangkit. Anak-anak broken home yang berkata, “keadaan keluargaku yang hancur tidak akan mempengaruhiku sedikitpun”, maka saksikanlah bahwa ia adalah anak yang KUAT.
***
Sebagai penutup, saya akan memberikan opini saya bahwa jika anda berasal dari keluarga broken home, jangan pernah membiarkan keadaan membimbing anda ke arah yang negatif, jika anda tidak ingin dicap sebagai anak broken home yang LEMAH.

1 komentar: