- REMEMBER-

"Broken home doesn’t mean broken child"
"Broken home, will not ruin your life"

Sabtu, 31 Desember 2011

Ketika Kebahagiaan Anak Hilang karena Keegoisan Orang Tuanya


Niih Ada Cerita dari Salah Satu Blog :) Cekidoott !!

pernah kah anda mendengar cerita teman seumuran anda saat sekolah dulu yang merupakan korban dari broken home orang tuanya??wah saya sudah beberapa kali mendengarnya, dari yang hampir terjadi perceraian hingga yang sudah bercerai..dan hal itu berimbas dengan tingkah laku anak mereka (teman-ateman saya) yang sedikit-sedikit seperti pemberontak yang ingin bebas dari masalah besar..dari yang tadinya pendiam sekarang menjadi demen ke clubing dan  bermain dengan om-om…saat saya tanya mengapa mereka seperti itu,jawabannya so simple “gw dah nganggep om X kaya bokap gw sendiri c, abisnya baek banget”…wow, dengan kata2 ini saya mengambil kesimpulan klo bapaknya yang jahat dan membuat dy seperti itu..sedih dan simpati saya mendengarkan cerita teman-teman saya itu,,namun saat itu saya masih merasa wajar-wajar saja dan berkata dalam hati “alhamdulillah untung bukan saya yang mengalaminya”.tapi kini ternyata berbeda dari pemikiran rasa syukur saya karena tidak merasakannya, kini mulai dapat memahami cerita-cerita dari teman-teman saya tentang kekecewaan dengan seorang pria yg seharusnya menjadi panutan kini hilang,dan saya mulai menjadi mengacuhkannya,,walaupun saya tahu benar,kalo ia orang tua yang seharusnya di hormati, sedih melihat orang tua saya yang lainny menceritakan dengan ketabahan hati yang dibuat-buat, dan saya merasakan sakit hati yang sama yang telah dibentuk pelan-pelan oleh seorang pria yang saya anggap memiliki wibawa yg besar dalam mendidik anak2nya..hmmm,saya salah besar..namun itu ketutup dengan kekecewaan,kesedihan dan pemberontakan..dari yg tidak menganggapnya ada dan memanfaatkannya dalam membiayai pendidikan saja,sekedar itu saja..namun, pemberontakan saya arahkan menjadi yg lebih positif seperti mulai belajar dan dasar2 menjadi orang tua yang memahami anak padahal masih 5 tahun lagi dari perencanaan saya, dan saya mencoba lebih tabah sehingga tidak terlihat terpukul di depan orang tua saya yang lainnya..sekiansemoga tulisan ini membuka hati para orang tua agar tidak menyia-nyiakan kebahagiaan anak diatas kebahagiaan serta keegoisan mereka..dan semoga untuk anak yg telah terkecewakan dengan keegoisan, semoga mendapatkan sosok orang tua lainnya yang dapat benar2 menjadi panutan :')


sumber http://muda.kompasiana.com/2011/05/17/ketika-kebahagiaan-anak-hilang-karena-keegoisan-orang-tuanya/

1 komentar:

  1. Hai, kenalkan saya Thella. Aku dan teman-temanku membangun sebuah komunitas "Rumah Kedua" yang menjadi wadah bagi anak-anak berlatar belakang broken home untuk saling berbagi cerita, kasih sayang, dan semangat. Selengkapnya bisa kalian cek di http://mrrsforlife.blogspot.com/ dan kuharap kalian bisa bergabung :) *tetapsemangatya!

    BalasHapus